
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Setiap muslim pasti menginginkan agar doa-doanya segera terkabul oleh Allah SWT, namun terkadang mereka kurang memperhatikan tata cara yang baik untuk bermunajat kepada-Nya, salah satunya yaitu memilih waktu-waktu yang utama untuk berdo'a. Kemudian akan timbul pertanyaan kenapa doa-doaku tak terkabulkan ? dll. Padahal Allah akan menerima do'a para hamba-Nya. Dan bahwa suatu do'a akan diterima oleh Allah dengan 3 cara, yaitu:
1. Allah mengabulkan apa yang kita inginkan (Diperkenankan Langsung)
2. Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita asalkan kita mau bersabar dan tawakal (Ditunda)
a. Ditunda dan dikabulkan di Dunia
b. Ditunda dan diabulkan di Akhirat
3. Allah akan memberikan kita sesuatu yang lebih baik dari do'a kita (Diganti Dengan Yang Lain).
“Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan. Pengabulannya itu bisa segera didunia ini, dan bisa juga ditangguhkan di akhirat kelak, atau bisa juga digantikan dengan pengampunan dosa sesuai dengan kadar doanya itu, dengan syarat ia tidak berdoa untuk sebuah perbuatan dosa, atau memutus tali silaturahim, atau isti’jal (menuntut segera terkabul)”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan isti’jal itu?” Beliau menjawab, “Seseorang yang berkata, “Aku telah berdoa kepada Robku, namun belum juga dikabulkan” (HR. Ath-Thirmidzi).
Bahkan ada tiga kelompok yang doanya tidak akan tertolak:
“ثلاثة لا ترد دعوتهم: الصائم حتى يفطر، والإمام العادل، ودعوة المظلوم يرفعها الله فوق الغمام وتفتح لها أبواب السماء ويقول الرب: وعزتي وجلالي لأنصرنك ولو بعد حين ” (رواه أحمد والترمذي)
“Tiga kelompok yang tidak akan ditolak do’anya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka. Pemimpin yang adil. Dan do’a orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya berfirman: “Demi kemulian-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu, walau setelah beberapa waktu.” (Ahmad dan At Tirmidzi).
Doa adalah perwujudan rasa cinta seorang hamba kepada Allah swt. Hakikat doa sebenarnya juga meminta kekuatan dan kesanggupan dari Allah swt. Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir dari Nabi saw. bersabda: “Doa adalah ibadah. Dan Tuhan Kalian menyeru: Berdoalah kalian kepada-Ku, Pasti Aku kabulkan doa kalian.” Rasulullah saw. juga bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling bakhil di antara manusia adalah orang yang pelit salam. Dan selemah-selemah manusia adalah orang yang tidak mau berdoa.”
Rasulullah saw. bersabda: “Tiada di atas permukaan bumi seorang muslim yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa kecuali Allah akan mendatangkan kepadanya apa yang ia pinta, atau Allah palingkan darinya keburukan. Ketika ia tidak berbuat dosa atau sedang memutus hubungan silaturahim.” Rasulullah saw. juga bersabda dalam hadits Qudsi, Allah swt. berfirman:
وقال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: “إن الله يقول: أنا عند ظن عبدي بي وأنا معه إذا دعاني”.
“Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia berdoa kepada-Ku.”
Adab Berdoa
1. Mencari Yang Halal seperti Memakan makanan dan memakai pakaian dari yang halal.
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” Imam Muslim.
Diriwayatkan oleh Hafizh bin Mardawaih dari Ibnu Abbas, katanya: "Saya membaca ayat ini di hadapan Nabi saw
.....يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا ;"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik ... "(Q.S. Al-Baqarah:168),
Tiba-tiba berdirilah Sa'ad bin Abi Waqash, lalu katanya: "Ya Rasulullah! Tolong Anda doakan kepada Allah agar saya dijadikan orang yang selalu dikabulkan doanya!"
Ujar Nabi: "Hai Sa'ad! Jagalah soal makananmu, tentu engkau akan menjadi orang yang makbul doanya! Demi Allah yang nyawa Muhammad berada dalam genggaman-Nya! Jika seorang laki-laki memasukkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima doanya selama empat puluh hari. Dan siapa juga hamba yang dagingnya tumbuh dari makanan haram atau riba, maka neraka lebih layak untuk melayaninya!"
2. Hendaknya memilih waktu dan keadaan yang utama.
Seperti pada hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jum'at, sepertiga terakhir dari malam hari, waktu sahur, ketika sedang sujud, ketika turun hujan, antara adzan dan iqamat, saat mulai pertempuran, ketika dalam ketakuatan atau sedang ber-iba hati.
Dari Abu Umamah: "Seseorang bertanya:'Ya Rasulullah, doa manakah yang lebih didengar Allah? Ujar Nabi: 'Doa di tengah-tengah akhir malam dan selesai shalat-shalat fardhu'." (Riwayat turmudzi dengan sanad yang sah). Juga diterima dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda: "Jarak yang paling dekat di antara hamba dengan Tuhannya ialah ketiak ia sedang sujud, Maka perbanyaklah doa ketika itu, karena besar kemungkinan akan dikabulkan!" (H.R.Muslim). Dan mengenai ini sangat banyak hadits yang menerangkannya.
3. Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan.
Dari Salman Al-Farisi berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Hidup lagi Maha Pemurah. Dia malu jika ada seseorang yang mengangkat kedua tangannya berdoa kepada-Nya, Dia tidak menerima doanya, nol tanpa hasil.”
Nabi saw. pergi keluar untuk shalat istisqa' - minta hujan - Maka beliau berdoa dan memohonkan turunnya hujan sambil menghadap kiblat.
4. Memulai dengan memuji Allah, memuliakan dan mengucapkan shalawat Nabi
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Nasa'i, juga oleh Turmudzi yang menyatakan sahnya, dari Fudhalah bin 'Ubeid: "Bahwa Rasulullah saw. mendengar seorang laki-laki berdoa selesai shalatnya tanpa membesarkan Allah dan menucapkan shalawat Nabi, maka sabdanya: 'Orang ini terlalu tergesa-gesa'!" Lalu dipanggilnya orang itu, lalu katanya kepadanya - atau juga kepada orang-orang lain - "Jika salah seorang diantaramu berdoa, hendaklah dimulai dengan membesarkan Tuhannya yang Maga Agung dan Maha Mulia itu serta menyanjung-Nya, lalu mengucapkan shalawat atas Nabi saw., serta setelah itu barulah berdoa; meminta apa yang diinginkannya."
5. Dengan suara lirih, tidak keras dan tidak terlalu pelan
Berdasarkan firman Allah swt :
وَلَا تَجۡهَرۡ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتۡ بِہَا وَٱبۡتَغِ بَيۡنَ ذَٲلِكَ سَبِيلاً۬
“Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" (Q.S.Al-Isra':110).
Rasulullah saw. bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya Dzat yang kalian berdoa kepada-Nya tidak tuli dan juga tidak tidak ada / gaib.”
6. Tidak melampaui batas dalam berdoa
Allah swt. berfirman:
ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ تَضَرُّعً۬ا وَخُفۡيَةًۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ
" Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas ." (Q.S.Al-A'raf:55).
Contoh melampai batas dalam berdoa adalah minta disegerakan adzab, atau doa dalam hal dosa dan memutus silaturahim dll.
7. Rendah diri dan khusyu’
Allah swt. berfirman dalam surat Al-Anbiya’:90: “Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.”
8. Tidak menganggapnya lambat akan dikabulkan Allah
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda: "Tentu doa seseorang akan dikabulkan Allah, selama orang itu tidak gegabah mengatakan: 'Saya telah berdoa, tetapi doa itu tidak juga dikabulkan Allah '!"
9. Sadar ketika berdoa, yakin akan dikabulkan dan benar dalam pengharapan (optimis)
عن أبى هريرة قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: “ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة واعلموا أن الله لا يستجيب دعاء من قلب غافل لاه”،
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Berdoalah kepada Allah, sedangkan kalian yakin akan dikabulkan doa kalian. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” Imam Ahmad
Rasulullah saw. juga bersabda: “Jika salah satu di antara kalian berdoa, maka jangan berkata: “Ya Allah ampuni saya jika Engkau berkenan. Akan tetapi hendaknya bersungguh-sungguh dalam meminta, dan menunjukkan kebutuhan.”
Sufyan bin ‘Uyainah berkata: “Janganlah salah seorang dari kalian menahan doa apa yang diketahui oleh hatinya (dikabulkan), karena Allah swt. mengabulkan doa makhluk terkutuk, iblis laknatullah alaih. Allah swt. berfirman: “Berkata iblis: “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Allah berfirman: “(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.” Al-Hijr:36-37
Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan kecuali orang yang sadar dalam berdoa. Sesungguhnya Allah tidak mengabulkan dari orang yang mendengar, melihat, main-main, sendau-gurau, kecuali orang yang berdoa dengan penuh keyakinan dan kemantapan hati.”
10. Memelas dalam berdoa, menganggap besar apa yang didoakan dan diulang tiga kali
Ibnu Mas’ud bekata: “Adalah Rasulullah saw. jika berdoa, berdoa tiga kali. Dan ketika meminta, meminta tiga kali. Rasulullah saw. bersabda: “Jika salah satu di antara kalian meminta, maka perbanyaklah atau ulangilah, karena ia sedang meminta kepada Tuhannya.”
Dari Abu Darda’ berkata: “Mintalah kepada Allah pada hari di mana kamu merasa senang. Karena boleh jadi Allah mengabulkan permintaanmu di saat susah.” Dia juga berkata: “Bersungguhlah dalam berdoa, karena siapa yang memperbanyak mengetok pintu, ia yang akan masuk.”
11. Taubat dan mengembalikan hak orang yang dizhalimi, menghadap Allah dengan ringan
Dari Umar bin Khattab ra. berkata: “Sesungguhnya saya tidak memikul beban ijabah, akan tetapi memikul doa, maka ketika saya telah berupaya dalam doa, maka ijabah atau dikabulkan akan bersamanya.”
12. Menghindari yang tak baik terhadap diri, keluarga dan harta benda sendiri
Dari Jabir, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kamu berdoa buruk terhadap dirimu, begitupun terhadap anak-anakmu, terhadap pelayan-pelayanmu dan harta bendamu! jangan sampai nanti doamu itu bertepatan dengan suara saat dimana Allah bisa memenuhi permohonan, hingga doa burukmu itu akan benar-benar terkabul!"
13. Menyapu muka dengan kedua belah telapak tangan setelah berdoa
Mengenai ini ada riwayat yang diterima dari berbagai jalan, tetapi semuanya lemah. Hanya Hafizh mengisyaratkan bahwa keseluruhannya itu dapat meningkatkan hadits tersebut ke derajat hadits hasan.
14. Menghindari kesalahan dalam berdoa
Ada beberapa praktek doa yang disebagian umat muslim masih terus berlangsung, padahal itu menjadi penghalang doa dikabulkan. Di antaranya adalah: Berdoa untuk keburukan keluarga, harta dan jiwa. Terlalu keras dalam berdoa. Melampau batas. Seperti berdoa agar disegerakan adzab, doa dengan dicampuri dosa dan memutus tali silaturahim. Berdoa dengan pengecualian. Contoh: “Ya Allah, ampuni saya jika Engkau berkenan.” dan Berdoa dengan tergesa-gesa.
( والله أعلمُ بالـصـواب )
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Sobat, semoga dengan mengamalkan adab berdoa yang baik doa-doa kita segera dikabulkan Allah SWT, aamiin.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين
Sumber :
http://www.dakwatuna.com/2009/08/31/3691/10-adab-agar-doa-dikabulkan/#ixzz3lyN7Zycr
http://www.jadipintar.com/2013/10/Adab-dan-Tata-Cara-Agar-Doa-Kita-Dikabulkan-Allah.html
Anda sudah bosan dan malas karena kalah terus....
BalasHapusMari gabung bersama dengan kebunpoker.net
rasakan sensasi permainan yang menarik dan spektakuler
http://bandarkartupoker.blogspot.com/2017/10/ronaldo-vs-kane-dalam-statistik.html
http://bandarkartupoker.blogspot.com/2017/10/jangan-kecewakan-fans-lagi-juve.html
contact us :
Telepon : +855967107957
BBM : 2BE3264A